Private
Library of Simamora, Helmut Todo Tua
Environment,
Research and Development Agency
Samosir
Regency Government of North Sumatera Province
INDONESIA
Berikut
merupakan kutipan ilmiah yang disusun dan digunakan Penulis untuk referensi pribadi
di dalam mendukung kegiatan kerja di kantor.
BELAJAR
TENTANG AMBANG BATAS KEKUATAN MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET YANG TIDAK MEMBAHAYAKAN
TUBUH MANUSIA
Private
Library of Simamora, Helmut Todo Tua
Environment,
Research and Development Agency
Samosir
Regency Government of North Sumatera Province
INDONESIA
Berikut
merupakan kutipan ilmiah yang disusun dan digunakan Penulis untuk referensi pribadi
di dalam mendukung kegiatan kerja di kantor.
BELAJAR
TENTANG AMBANG BATAS KEKUATAN MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET YANG TIDAK MEMBAHAYAKAN
TUBUH MANUSIA
Menurut
WHO (World Health Organization) ambang batas kekuatan medan listrik dan medan
magnet yang tidak membahayakan tubuh manusia sebesar 5 kV/m untuk medan listrik
dan 0,1 m Tesla untuk medan magnet.
Menurut
Anies (2006) dalam (I.B. Alit Swamardika Vol. 8 No.1 Januari - Juni
2009), Radiasi elektromagnetik
merupakan faktor lingkungan fisik yang perlu dicermati. Karena itu, gangguan
kesehatan bukan hanya berupa penyakit. Berbagai keluhan atau gejala fisik yang
dialami oleh seseorang, merupakan bentuk gangguan kesehatan. Bahkan berbagai fenomena
yang menyebabkan seseorang merasa tidak aman dan kurang nyaman, bahkan merasa
cemas, pada hakikatnya tidak dalam kondisi sehat atau mengalami gangguan
kesehatan.
Rekomendasi
IRPA/INIRC untuk batas exposure terhadap medan listrik dan medan magnet yang
berlaku pada lingkungan kerja dan umum untuk frekuensi 50/60 hz pada Table I.
Pedoman IRPA mensyaratkan Kuat medan listrik = 5 kV/m dan Keraptan medan
listrik = 0,1 mT untuk daerah pemukiman. Rekomendasi IRPA/INIRC ini juga sama
dengan SNI 04-6950-2003, Badan Standarisai Nasional tentang Saluran Udara
Tegangan Jurnal Elektro ELTEK Vol. 1, No. 2, 2010 ISSN: 2086-8944 107
Bagi masyarakat
umum, WHO 1990 merekomendasikan tingkat pemaparan maksimum adalah 100 μT untuk
medan magnet dan 5 kV/m untuk medan listrik.
Upaya
penanggulangan dampak yang terjadi antara lain memberi sosialisasi pada
masyarakat tentang manfaat SUTET/SUTT, melakukan pengukuran dan pemantauan
terhadap medan magnet dan medan listrik secara kontinyu, memantau kondisi tapak
tower terutama pada lahan yang erosinya tinggi dan menetapkan batasan ruang kosong
(ROW) di bawah jalur SUTET/SUTT.
Dalam (1) menjelaskan bahwa STUDI menyangkut kemungkinan pengaruh medan elektromagnetik frekuensi rendah (di bawah 300 Hz) sudah mendekati ratusan hasilnya. Hasil penelitian yang menonjol pada tahun 1979 di Amerika Serikat menyebutkan, medan elektromagnetik saluran transmisi listrik berhubungan dengan kanker.
Penelitian yang dilakukan Nancy Wertheimer dan Ed Leeper itu mempublikasikan hasil studi kematian anak-anak di Denver, Colorado. Mereka menunjukkan, bahwa anak-anak dua atau tiga kali kemungkinan mendapat leukemia dan tumor susunan saraf jika mereka tinggal di dekat jaringan tegangan tinggi.
Sejak penelitian di Denver ini para peneliti lainnya mulai tertarik, termasuk peneliti di luar AS, seperti Swedia, Inggris, Denmark, Finlandia, Perancis, Kanada. Penelitian bahkan juga menyebutkan orang yang tinggal di bawah tegangan tinggi bisa terkena kanker otak dan tegangan tinggi berkaitan dengan menurunnya gairah seksual.
Hasil studi terbaru masih mengkaitkan medan magnet dan medan listrik yang ditimbulkan jaringan tegangan tinggi dengan penyakit leukemia pada anak-anak. Demikian pula dalam studi tahun 1996 yang dilakukan tim fisikawan Universitas Bristol, Inggris mendukung pendapat, bahwa gelombang elektromagnetik dari listrik tegangan tinggi dapat menimbulkan kanker.
Kabel bertegangan listrik tinggi bisa menarik partikel gas radon yang tidak berbau dan tidak berwarna di sekitarnya untuk kemudian meluruhkannya. Sebagian partikel luruhan bersifat karsinogenik dan oleh medan listrik dikonsentrasikan pada bagian tubuh tertentu, dan mentransformasikan sel-sel tubuh yang ditempati menjadi sel kanker.
Hasil studi yang mengkaitkan medan elektromagnetik dengan kanker sudah dilakukan sejak lebih dari 20 tahun lalu, tetapi belum bisa menjelaskan bagaimana sel-sel kanker ini terbentuk.
Laporan Dewan Perlindungan Radiasi Nasional AS, Oktober 1995
menyebutkan, paparan medan elektromagnetik yang sedikit pun pada tubuh manusia bisa menimbulkan gangguan berjangka panjang. Medan itu mengganggu produksi hormon melatonin yang mengatur pola tidur
seseorang dan juga membantu tubuh dari perubahan degeneratif seperti yang terjadi pada penderita penyakit jantung, parkinson atau alzheimer.
Berdasarkan laporan ini mereka merekomendasikan batas aman medan magnet 0,2 mikro Tesla. Batas aman ini sangat kecil, bahkan lebih kecil dari medan yang ditimbulkan peralatan listrik. Seperti orang yang berdiri sejauh 30 centimeter dari alat penyedot debu listrik (vacum cleaner) akan mendapat paparan medan magnet sampai 20 mikro Tesla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar