Perpustakaan Keluarga Helmut Todo Tua Simamora dan dr. Olga Y.V Hutapea.
Berikut merupakan kutipan ilmiah kedokteran yang awam bagi Penulis namun sangat bermanfaat sehingga digunakan sebagai referensi pribadi.
Menurut
American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedua-duanya.
Keluhan klasik DM
seperti di bawah ini:
- Keluhan klasik DM
berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya.
- Keluhan lain
dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi
pada pria, serta pruritus vulvae
pada
wanita.
Prinsip
pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan anjuran makan
untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
kalori
dan zat gizi masing-masing individu. Pada penyandang diabetes perlu ditekankan
pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan,
terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.
A.
Komposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari:
Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar
45-65% total asupan energi.
Pembatasan karbohidrat total <130
g/hari tidak dianjurkan
Makanan harus mengandung karbohidrat
terutama yang berserat tinggi.
Gula dalam bumbu diperbolehkan sehingga
penyandang diabetes dapat makan sama dengan makanan keluarga yang lain
Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total
asupan energi.
Pemanis alternatif dapat digunakan
sebagai pengganti gula, asal tidak melebihi batas aman konsumsi harian (Accepted-Daily
Intake)
Makan tiga kali sehari untuk
mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari. Kalau diperlukan dapat
diberikan makanan selingan buah atau makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan
kalori sehari.
Lemak
Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25%
kebutuhan kalori. Tidak diperkenankan melebihi 30% total asupan energi.
Lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori
Lemak tidak jenuh ganda < 10 %,
selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.
Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah
yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain: daging berlemak
dan susu penuh (whole milk).
Anjuran konsumsi kolesterol <200
mg/hari.
Protein
Dibutuhkan sebesar 10 – 20% total asupan
energi.
Sumber protein yang baik adalah seafood
(ikan, udang, Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus
Tipe2 di Indonesia 2011 17 cumi,dll), daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
Pada pasien dengan nefropati perlu
penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/KgBB perhari atau 10% dari kebutuhan energi
dan 65% hendaknya bernilai biologik tinggi.
Natrium
Anjuran asupan natrium untuk penyandang
diabetes sama dengan anjuran untuk masyarakat umum yaitu tidak lebih dari 3000
mg atau sama dengan 6-7 gram (1 sendok teh)
garam
dapur.
Mereka yang hipertensi, pembatasan
natrium sampai 2400 mg.
Sumber natrium antara lain adalah garam
dapur, vetsin,
soda,
dan bahan pengawet seperti natrium benzoat dan natrium nitrit.
Serat
Seperti halnya masyarakat umum
penyandang diabetes dianjurkan mengonsumsi cukup serat dari kacang-kacangan, buah,
dan sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat,
karena
mengandung vitamin, mineral, serat, dan bahan lain yang baik untuk kesehatan.
Anjuran konsumsi serat adalah ± 25
g/hari.
Pemanis
alternatif
Pemanis dikelompokkan menjadi pemanis
berkalori dan pemanis tak berkalori. Termasuk pemanis berkalori adalah gula
alkohol dan fruktosa.
Gula alkohol antara lain isomalt,
lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol dan xylitol.
Dalam penggunaannya, pemanis berkalori
perlu diperhitungkan kandungan kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan kalori
sehari. 18 Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di
Indonesia 2011
Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada
penyandang diabetes karena efek samping pada lemak darah.
Pemanis tak berkaloriyang masih dapat
digunakan antara lain aspartam, sakarin, acesulfame potassium, sukralose, dan
neotame.
Pemanis aman digunakan sepanjang tidak
melebihi batas aman (Accepted Daily Intake / ADI)
B.
Kebutuhan kalori
Ada
beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan penyandang
diabetes. Di antaranya adalah dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal
yang besarnya 25-30 kalori/kgBB
ideal, ditambah atau dikurangi bergantung pada beberapa faktor seperti: jenis
kelamin, umur, aktivitas, berat badan, dll.
Sumber : Perkeni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar